Stroke dan Cara Mendeteksinya Sejak Dini

Redaksi

Stroke dan Cara Mendeteksinya Sejak Dini


JAKARTA - Stroke adalah kondisi medis yang serius dan dapat mengancam jiwa. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang pemulihan. 


Dalam artikel ini, nusantaraterkini.co mencoba membahas cara mendeteksi stroke, tes yang dilakukan, cara menentukan apakah seseorang terkena stroke, dan langkah awal gejala stroke.


1. Bagaimana Cara Mendeteksi Penyakit Stroke


Deteksi stroke dapat dilakukan dengan memperhatikan tanda dan gejala yang muncul. 


Salah satu metode yang paling dikenal adalah menggunakan akronim FAST yakni Face, Arms, Speech, Time.


- Face (Wajah): Perhatikan apakah salah satu sisi wajah droop atau tidak simetris ketika orang tersebut tersenyum.


- Arms (Lengan): Minta orang tersebut mengangkat kedua lengan. Apakah salah satu lengan turun atau tidak dapat diangkat?


- Speech (Ucapan): Tanyakan kepada orang tersebut untuk mengulangi kalimat sederhana. 


Apakah ucapan mereka terdengar aneh atau tidak jelas?


- Time (Waktu): Jika kalian melihat tanda-tanda di atas, segera hubungi layanan darurat. Setiap detik sangat berharga dalam menangani stroke.


Selain itu, ada juga gejala lain yang bisa diperhatikan, seperti kesulitan berjalan, pusing, dan kehilangan keseimbangan atau koordinasi.


2. Tes Apa yang Dilakukan untuk Mendeteksi Stroke


Jika seseorang diduga mengalami stroke, dokter akan melakukan beberapa tes untuk mengonfirmasi diagnosis. Tes-tes ini antara lain:


- CT Scan (Computed Tomography): Tes ini membantu melihat apakah stroke disebabkan oleh pendarahan di otak atau pembekuan darah.


CT scan memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi otak.


- MRI (Magnetic Resonance Imaging): Tes ini lebih detail dibandingkan CT scan dan bisa membantu mendeteksi area yang rusak pada otak.


- **Ultrasonografi: Digunakan untuk memeriksa pembuluh darah di leher dan kepala. 


Tes ini dapat mendeteksi penyempitan atau penyumbatan pada arteri yang dapat menyebabkan stroke.


- Tes darah: Tes ini dilakukan untuk memeriksa faktor risiko seperti kadar kolesterol, gula darah, dan faktor pembekuan.


3. Bagaimana Cara Menentukan Apakah Seseorang Terkena Stroke


Menentukan apakah seseorang terkena stroke melibatkan observasi gejala serta pemeriksaan medis. 


Gejala yang umum terjadi saat stroke meliputi:


- Kelemahan mendadak di satu sisi tubuh, baik lengan maupun kaki.

- Kesulitan berbicara atau memahami percakapan.

- Kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata.

- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi, serta pusing mendadak.


Jika kalian atau seseorang yang dikenal mengalami gejala ini, penting untuk segera mencari pertolongan medis. 


Penanganan yang cepat dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi kerusakan otak.


4. Langkah Awal Gejala Stroke


Langkah pertama ketika gejala stroke muncul adalah tetap tenang dan segera lakukan pemeriksaan. 


Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:


1. Perhatikan gejala: Gunakan metode FAST yang telah disebutkan sebelumnya untuk menilai kondisi orang tersebut.


2. Jangan tunggu: Jika gejala muncul, jangan menunggu untuk melihat apakah gejala tersebut hilang. Stroke bisa bertambah parah dengan cepat.


3. Hubungi layanan darurat: Segera telepon ambulans atau layanan darurat setempat. Berikan informasi yang jelas tentang gejala dan waktu saat gejala muncul.


4. Jangan memberikan makanan atau minuman: Jika seseorang mengalami stroke, jangan berikan makanan atau minuman sebelum tenaga medis tiba. Ini dapat meningkatkan risiko tersedak.


Deteksi dini stroke sangat penting untuk meningkatkan peluang pemulihan. 


Dengan memahami cara mendeteksi stroke, melakukan tes yang tepat, dan mengenali gejala, kita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendapatkan perawatan medis segera. 


Edukasikan diri kalian dan orang-orang di sekitar tentang tanda-tanda stroke, karena pengetahuan dapat menyelamatkan nyawa. Ingat, waktu adalah kunci! Semoga Bermanfaat. (Akb)